Jorji, sapaannya, harus mengakui keunggulan lawannya asal Jepang tersebut setelah berjuang selama 62 menit. Ia kalah rubber game 10-21, 22-20, 18-21. Seusai pertandingan, sambil menangis terisak kepada tim Humas dan Media PP PBSI, Jorji berujar, "Saya tetap bersyukur dengan hasilnya walau di gim pertama permainan saya tidak cukup meyakinkan."
Pemain asal Wonogiri, Jawa Tengah, ini juga mengakui masih sering membuat kesalahan sendiri di gim pembuka. "Ini menjadi catatan saya agar seharusnya saya bisa langsung in di gim pertama, tertinggal begitu jauh dengan 11 poin beruntun hilang karena kebanyakan melakukan kesalahan sendiri memang sangat merugikan," jelasnya.
Meski gagal meraih kemenangan di gim pertama, Jorji mampu bangkit saat lawan telah mengantongi dua match point di gim berikutnya. Ia berhasil mengunci kemenangan dan memaksa pertandingan menuju ke gim ketiga.
Lebih lanjut Jorji menuturkan, di gim penentu, ia sempat berhasil mengungguli Yamaguchi, yang menurutnya cenderung berupaya bermain aman. "Dia hanya menunggu saya menyerang lalu mencari celah untuk melakukan serangan balik dan itu membuat saya menjadi ragu-ragu," ungkapnya.
"Ini yang harus saya pelajari dari pemain-pemain yang peringkatnya di atas saya, bagaimana cara mereka mengubah pola di poin-poin kritis," demikian Jorji.
Dengan hasil ini, Yamaguchi unggul 14-4 atas Jorji dalam rekor pertemuan kedua pemain.