"Kami bermain terlalu hati-hati terutama di gim ketiga. Jadi seperti kami tidak yakin dengan pukulan kami saat unggul. Pola permainan mereka hampir sama dengan ganda putri Jepang lainnya yang berani angkat bola tapi memang tadi mereka ada variasi no lob-nya," papar Apri melalui keterangan pers Humas PP PBSI.
"Selain itu, saya bermain terburu-buru. Ketika mengembalikan bola, tidak ada lanjutannya," tutur Fadia.
Apri/Fadia mengawali turnamen level BWF World Tour Super 1000 ini dengan kemenangan atas Treesa Jolly/Gayatri Gopichand Pullela. Mereka menang dua gim langsung 21-18, 21-12 dalam tempo 43 menit atas pasangan India tersebut.
Seusai pertandingan tersebut, Apri menyatakan bahwa komunikasi keduanya, begitu pun dengan pelatih, semakin baik. Bahkan, lanjutnya, keduanya telah beradaptasi kembali dengan hawa pertandingan turnamen bergengsi tersebut. Namun, di laga berikutnya Apri/Fadia harus gagal membendung Miyaura/Sakuramoto, yang di babak pertama sukses memulangkan unggulan kedelapan yang juga rekan senegara mereka, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
"Sangat disayangkan dengan hasil di All England ini, seharusnya kami bisa melaju lebih jauh," demikian Apri.