"Kami bersyukur dengan permainan kami hari ini. Kami bisa bermain dengan lepas dan bisa menerapkan permainan yang baik, yang kami mau sampai akhir. Memang, hanya di poin-poin terakhirnya saja tadi tidak pas penerapan polanya," papar Apri kepada tim Humas dan Media PP PBSI, usai pertarungan ketat tersebut.
"Dan dari situ kami belajar lagi dari mereka," Apri, menambahkan.
Sementara, Fadia menjelaskan, keduanya tidak merasakan ketegangan di gim pembuka, meski akhirnya kalah 12-21. "Tapi mereka langsung pegang kendali permainan. Mereka sudah lebih masuk polanya," katanya.
Seusai mengunci kemenangan gim kedua, lanjut Fadia, kedua pasangan terlibat pertarungan sengit hingga jelang pengujung gim penentu. Di "angka-angka tua" tersebut, Fadia merasakan tekanan yang berbeda kala ia bermain pada kategori perorangan. "Kami belajar terutama saya, harus lebih cerdik di poin-poin akhir. Atmosfer beregu juga berbeda dari nomor perorangan, ini jadi pengalaman terbaik saya," tutur atlet asal Bogor, Jawa Barat ini.
"Kami mendoakan dan mendukung teman-teman lain di tim putri yang akan bertanding, semoga mereka bisa memberikan yang maksimal," demikian Apri.
Sebelum laga beregu putri Asian Games edisi ke-19 ini, dalam rekor head-to-head, kedua pasangan telah bersua sebanyak enam kali. Chen/Jia telah memenangi lima pertandingan dari enam pertemuan dengan ganda putri andalan "Merah Putih" tersebut.
Berikut hasil pertandingan beregu putri antara China dan Indonesia:
Chen Yu Fei vs. Gregoria Mariska Tunjung 21-14, 21-12
Chen Qing Chen/Jia Yi Fan vs. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti 21-12, 19-21, 22-20
He Bing Jiao vs. Putri Kusuma Wardani
Zhang Shu Xian/Zheng Yu vs. Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi
Han Yue vs. Ester Nurumi Tri Wardoyo