"Ya, kecewa! Saya kecewa dengan hasil ini," kata Fikri kepada tim Humas dan Media PP PBSI, seusai pertandingan yang berlangsung di Ningbo Olympic Sports Center Gymnasium, Ningbo, China, Rabu (10/4) pagi waktu setempat.
"Peluang untuk ke Olimpiade Paris tertutup sudah. Sudah tidak ada peluang lagi," Fikri, menambahkan.
Secara umum Fikri menilai, ia dan Bagas telah berupaya menerapkan berbagai pola permainan pada pertemuan kelima dengan wakil negeri gajah putih ini. Namun, menurutnya, pertahanan mereka sulit ditembus. "Saat tertinggal 11-14 di gim ketiga, ada pressure juga ke kami. Kami terus berusaha mengejar, tetapi memang sudah terlalu jauh perbedaan skornya," katanya.
Lebih lanjut pemain asal klub SGS-PLN Bandung ini menyatakan, kekalahan perdana dari Supak/Kittinupong menjadi pembelajaran penting bagi keduanya. "Meskipun begitu, saya tetap bersyukur. Kalau gagal tahun ini, semoga empat tahun mendatang kami bisa lolos ke Olimpiade," pungkasnya.
Dengan hasil ini, Supak/Kittinupong akhirnya meraih kemenangan pertama mereka atas Bagas/Fikri dalam lima pertemuan terakhir. Di babak 16 besar, mereka akan berhadapan dengan pemenang laga antara Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan) dan Akira Koga/Taichi Saito (Jepang).