Meski baru tampil untuk pertama kalinya di kejuaraan ini, namun Hendra/Ahsan mengatakan bila mereka tidak memberikan kesempatan untuk lawan mengembangkan permainannya sejak awal hingga akhir laga.
“Ini pertandingan pertama kita di turnamen ini, jadi kita masih menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan. Terutama shuttlecock-nya karena shuttlecock yang dipakai kencang, jadi harus bisa kontrol, harus mencoba pola kita dulu,” ujar Hendra Setiawan setelah pertandingan.
“Awalnya lumayan juga, bolanya kencang, jadi kita harus main dengan menekan lawan. Kalau lawan berkembang dan bisa mengembalikan malah buat susah kita sendiri nanti,” kata Mohammad Ahsan menambahkan.
Menyandang status unggulan teratas turnamen, tak lantas membuat The Daddies jemawa. Hendra menuturkan bila peluang tim putra Indonesia untuk merebut gelar juara masih belum bisa diprediksi alias 50:50. Menurutnya, meski tim Tiongkok harus absen dari kejuaraan ini, namun ia tak mau menganggap enteng setiap lawan karena saat ini persaingan mulai merata dan banyak pesaing yang patut diwaspadai.
“Peluang untuk juara tetap 50:50, kalau misalnya lolos ke semifinal, kita akan bertemu dengan Thailand yang sedang meningkat penampilannya atau India yang memang banyak pemain bagus. Jadi tidak akan mudah,” tandasnya.