"Kami sudah berjuang untuk mengejar perolehan poin lawan di laga ini. Saat lawan menaruh bola di depan, kami kaget sehingga sulit untuk mengembalikan kedudukan," ujar Priskila dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Dari segi teknik permainan lawan banyak mengandalkan poin saat kami melakukan drive. Hal itu membuat kami banyak melakukan kesalahan sendiri," Priskila, menambahkan.
"Kami sudah bermain dengan baik hari ini. Tekanan bertubi-tubi dari lawan membuat kami kesulitan untuk mengembalikan kedudukan dalam kondisi tertekan," Jonathan, menimpali komentar pasangannya.
Hasil negatif ini membuat Jonathan/Priskilla bertekad bangkit. Kekalahan di perempat final tidak terlalu dipikirkan mengingat mereka sudah menampilkan permainan terbaik selama BAJC 2023. "Selama turnamen ini performa kami sudah cukup baik. Kami mengakui lawan punya jam terbang yang cukup baik ketimbang kami dan hal itu yang membuat kami kesulitan untuk keluar dari tekanan mereka," jelas Priskila.
Selain Jonathan/Priskila, ganda campuran Indonesia lainnya yang sudah gugur di perempat final adalah Adrian Pratama/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu. Mereka menyerah dua gim langsung saat berhadapan dengan pasangan China, Liao Pin Yi/Zhang Jia Han, dengan skor 20-22, 16-21.
Dengan hasil ini, semua wakil ganda campuran tuan rumah tanpa sisa.