Sebelumnya, BWF mengajukan sebuah proposal untuk mengubah sistem skor menjadi lima game dengan 11 poin atau 5 x 11. Namun proposal tersebut tidak mendapat persetujuan dua pertiga anggota saat voting pada AGM tersebut. Lebih rinci, seperti dilansir situs BWF, total ada 252 anggota yang memiliki hak suara pada pertemuan tersebut. Saat pengambilan suara, sebanyak 129 anggota menyetujui proposal pergantian sistem poin tersebut. Namun, sebanyak 123 suara menolak rencana tersebut, termasuk Indonesia. Padahal, untuk memberlakukan aturan baru tersebut harus mendapat dukungan 168 suara.
Sementara itu, proposal untuk membatasi peran pelatih di lapangan juga tidak mendapat dukungan suara mayoritas sehingga batal tidak diberlakukan. Sedangkan proposal terkait aturan baru tinggi servis diterima atau mendapat dukungan dua pertiga suara.
Dewan BWF kemudian mendapat mandat untuk melaksanakan dan mengawasi berbagai perubahan itu hingga 10 Desember.
"Anggota kami berbicara dan kami menghormati keputusan mempertahankan sistem skor 21 dalam tiga game, meskipun jelas proposal kami bergaung signifikan," kata Presiden BWF, Poul-Erik Høyer (19/05/2018).