Selepas pertandingan, peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu mengaku kurang beruntung saat bermain pada gim pertama. Yuta/Arisa pun kalah meski dengan skor tipis 19-21 dari wakil Hong Kong.
"Keberuntungan tidak memihak kami di gim pertama. Kami kalah tipis pada kesempatan ini," ungkap Yuta, dalam siaran pers Humas PP PBSI.
Baru pada gim kedua, runner-up Indonesia Open 2021 itu merasa baru dapat menguasai jalannya pertandingan. Strategi permainan mulai berjalan lancar, sehingga keduanya bisa mengembangkan serangan.
"Kami mencoba mengubah pola penyerangan. Kami tahu kok di sini agak cepat. Untuk itu kami menyerang lawan," Arisa, menjelaskan.
Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree, lawan Yuta/Arisa di final, lolos ke final setelah menaklukan peraih medali perak Olimpiade Rio 2016, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dari Malaysia. Juara Indonesia Masters 2021 dan Indonesia Open 2021 itu mengalahkan Chan/Goh dengan skor 21-8, 21-18.