Keduanya mengaku tidak menyangka bisa menang dengan relatif mudah. Sebab, pada pertemuan terakhir di China Open Superseries 2016 mereka harus berjibaku hingga game penentuan sebelum akhirnya mampu merebut kemenangan 21-13, 22-24 dan 21-16.
“Kemenangan di pertemuan sebelumnya memang menjadi modal buat kami untuk tampil lebih percaya diri. Kami bertemu Zhan Nan sudah sering sekali, mungkin puluhan kali, jadi kami sudah hafal permainannya, mungkin dia juga hafal permainan kami. Bedanya dulu dia berpasangan dengan Zhao Yunlei yang lebih bagus. Saya dan Owi lebih lama berpasangan, lebih matang, Zhang/Li belum menemukan chemistry mereka,” jelas Liliyana soal pertandingan.
“Sebetulnya tidak menyangka juga menangnya mudah, apalagi Zhang Nan adalah pemain berpengalaman. Namun tadi kami bermain lebih tenang, dan kami tidak memikirkan poin sama sekali,” ujar Tontowi kepada badmintonindonesia.org.
Selanjutnya di babak semifinal Tontowi/Liliyana akan berhadapan dengan Tang Chun Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) yang mampu mengandaskan perlawanan Ronan Labar/Audrey Fontaine (Perancis) dengan kedudukan akhir 15-21, 21-13 dan 21-11.
“Intinya kami waspada, mau lawan siapa pun. Karena mereka yang sudah masuk semifinal di turnamen kelas seperti ini pasti pemain yang bagus. Kami harus lebih siap, seperti pertandingan hari ini, kami siap sekali, komunikasi bagus, dan kami tenang di lapangan. Mudah-mudahan besok kami bermain lebih baik dari hari ini,” beber Liliyana.