"Saya sangat kecewa dengan beberapa pemain karena dengan persiapan yang baik tapi penampilannya tidak maksimal. Semestinya ini tidak terjadi," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Jumat (8/3) petang WIB.
"Kendalanya yang paling kentara adalah daya juang di lapangan yang sangat kurang. Jiwa tidak mau kalah, jatuh bangun di lapangan tidak diperlihatkan. Padahal itu yang kami harapkan karena secara persiapan sudah maksimal," Ricky, menambahkan.
Padahal, menurut Ricky, secara teknis, para pemain Indonesia tidak kalah dari lawan-lawan mereka. Terlebih, berdasarkan laporan performa analisis dari analis performa tim ad hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, Nanang Kusuma, baik secara teknik maupun fisik setiap pemain mengalami peningkatan. "Contoh dari ganda putra Leo (Rolly Carnando)/Daniel (Marthin) dan Bagas (Maulana)/(Muhammad Shohibul) Fikri, kemampuannya belum keluar semua, main juga belum capek. harusnya mereka bisa memberikan performa yang lebih baik," tegasnya.
"Bagaimana atlet dan pelatih saat bertanding bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi. Atlet bisa cepat mencari solusi dan pola untuk keluar dari tekanan, pelatih pun harus bisa memberikan motivasi dan arahan yang tepat dan cepat saat terjadi kebuntuan," tambahnya.
Di luar lapangan, lanjutnya yang utama adalah komitmen dan fokus pemain untuk mengejar poin dan prestasi. OLeh karenanya, Ricky mengimbau setiap pemain untuk menyampaikan hal-hal yang kurang kepada tim pendukung. "Saya ingin keterbukaan jadi apa yang menjadi kurang bisa disampaikan ke tim pendukung untuk di-support baik ke atlet ataupun pelatih," kata peraih medali emas Olimpiade Atlanta 1996 ini.
"Dengan waktu yang sempit menuju All England, saya harap semua bisa memperbaiki lagi penampilannya," demikian Ricky.