Goh menilai keputusan yang dibuat BWF ini sudah sangat adil untuk setiap pemain, mengingat pemberian poin tersebut akan memengaruhi proses serta perhitungan poin kualifikasi ke Olimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung tahun depan di nomor ganda campuran.
Peraih medali perak Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Chan Peng Soon itu mengaku senang karena suara pengaduannya tidak hanya didengar BWF, tapi segera dikaji ulang demi mencapai solusi terbaik.
“Saya senang dan lega bahwa BWF telah mengakui keprihatinan saya dan menindaklanjutinya. Mereka telah membuat amandemen dan sekarang adil untuk semua orang,” kata Goh Liu Ying, sebagaimana dikutip dari laman The Star.
BWF menuturkan bila Tiongkok dan Hong Kong akan tetap mendapatkan poin dari BAMTC 2021 namun tidak untuk sektor ganda campuran. Sebab, nomor tersebut tidak dipertandingan pada Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 di Manila, Filipina, Februari lalu. Hal itu dikarenakan Tiongkok dan Hong Kong tidak diperkenankan ambil bagian dalam BATC 2020 akibat peraturan pembatasan perjalanan yang diberlakukan pemerintah Filipina terkait wabah COVID-19.
Bagi sektor ganda campuran Tiongkok, keputusan ini tentunya tidak begitu berpengaruh. Pasalnya, dua wakil mereka, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong serta Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping berada di urutan pertama dan kedua klasemen Race to Tokyo.
Namun bila tidak direvisi, hal tersebut justru cenderung menguntungkan buat ganda campuran Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet yang saat ini berada di peringkat sembilan klasemen. Tang/Tse hanya terpaut 285 poin dari pasangan Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang menempati urutan kedelapan. Berada di peringkat tujuh, posisi Chan/Goh juga cukup terancam bila BWF benar-benar memberikan poin untuk ganda campuran Hong Kong. Saat ini Chan/Goh baru mengumpulkan 63.560 poin.