Gronya/Setyana Tak Bisa Berbuat Banyak Hadapi Pasangan Tuan Rumah

Ekspresi kekecewaan Gronya Sommerville/Setyana Mapasa (Australia).
Ekspresi kekecewaan Gronya Sommerville/Setyana Mapasa (Australia).
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Ganda putri andalan Australian, Gronya Sommerville/Setyana Mapasa belum bisa berbuat banyak saat melakoni laga perdananya di ajang Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Rabu (13/1). Berhadapan dengan pasangan tuan rumah, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai, Gronya/Setyana tumbang dalam permainan straight game dengan skor 11-21 dan 9-21 pada pertandingan yang berlangsung di Impact Arena, Bangkok.

Hasil ini sekaligus menjadi kekalahan ketiga yang dialami Gronya/Setyana setiap kali bentrok dengan Supajirakul/Taerattanachai. Pada pertemuan sebelumnya di ajang Malaysia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, ganda putri nomor 26 dunia itu juga kalah lewat pertarungan dua game langsung dengan skor 13-21 dan 16-21.

Harus langsung tersingkir di babak pertama Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Gronya mengaku akan segera memperbaiki penampilannya sebelum berlaga di Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, pekan depan.

“Ini adalah pertandingan pertama kami bermain bersama setelah sekian lama. Kami bahkan tidak bisa berlatih bersama karena kami tinggal di kota yang berbeda, di Australia. Dan kami juga belum banyak melintasi perbatasan,” kata Gronya Sommerville kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).

“Kami sudah terbiasa bermain dengan satu sama lain lagi. Jelas, bermain melawan pasangan teratas di babak pertama memang agak sulit. Kami hanya mencoba untuk memulai dan menjalankan kemitraan kami kembali,” lanjutnya menambahkan.

Kejuaraan Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 bakal dihelat pekan depan. Artinya, mereka akan tetap berada di Bangkok dan memaksimalkan persiapan dengan segala keterbatasan aktivitas yang berlaku. Meski begitu, Setyana mengaku bahwa dia sudah mulai terbiasa bermukim dalam sistem gelembung yang diterapkan panitia pelaksana.

“Hidup dalam gelembung bulutangkis baik-baik saja, kami sudah terbiasa sekarang,” ungkap Setyana Mapasa.