"PP PBSI memberi kepercayaan dan kesempatan kepada Pengprov PBSI Jawa Timur untuk menggelar kejuaraan bulu tangkis berskala internasional. Yaitu Indonesia International Challenge, setelah sebelumnya berlangsung sukses di Medan (Sumatera Utara)," kata Ketua Panitia Pelaksana Turnamen Armand Darmadji melalui siaran pers Humas PP PBSI pada Senin (16/10).
Lebih lanjut Armand mengutarakan, Kota Surabaya dipilih karena dari dulu hingga kini memiliki atmosfer bulu tangkis yang begitu kental. Juga, Kota Surabaya adalah gudangnya pebulu tangkis hebat.
Bisa disebut, di antaranya ada Rudy Hartono Kurniawan yang merebut delapan kali juara All England. Sebelumnya ada nama Nyoo Kiem Bie yang ikut memboyong Piala Thomas tahun 1958 di Singapura. Ada juga Bobby Eranto, Kurniahu, Alan Budikusuma (peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992), Tony Gunawan (peraih emas Olimpiade Sydney 2000 bareng Candra Wijaya), Minarti Timur (peraih medali perak Olimpiade Sydney 2000 bareng Tri Kusharjanto), Sony Dwi Kuncoro (peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004), hingga Dewi Tira (anggota tim Sudirman Cup 2003)
"Kami menunjuk Surabaya karena memiliki atmosfer bulu tangkis yang kuat. Selain itu, Surabaya dari dulu layaknya mata air yang selalu mengalir dan melahirkan pemain-pemain hebat. Semoga dari kejuaraan ini juga akan lahir pemain-pemain hebat untuk mengharumkan nama Indonesia di masa mendatang," kata Armand.
Sementara, Ketua Pengurus Provinsi PBSI Jawa Timur Tonny Wahyudi menyatakan, pihaknya menyambut antusias dan gembira dengan kepercayaan diberikan PP PBSI untuk menggelar turnamen Indonesia International Challenge 2023. "Kami siap menggelar kejuaraan level internasional challenge 2023. Gedung Jatim International Expo, di Kota Surabaya sudah kami sulap menjadi arena dengan kapasitas 1.200 penonton," tuturnya.
"Turnamen internasional ini tentu dinanti-nantikan publik Kota Surabaya yang haus akan tontonan bulu tangkis internasional. Ini akan menjadi magnet bagi badminton lovers untuk datang menonton langsung ke arena," Tonny, menambahkan.
Turnamen menyediakan total hadiah 25 ribu dolar AS atau sekitar Rp390 juta. Diikuti 183 pemain dari 11 negara, yaitu Australia, Prancis, India, Jepang (31 atlet), Korea (22 atlet), Malaysia (40 atlet), Sri Lanka, Thailand (20 atlet), Taiwan (23 atlet), Amerika Serikat, dan tuan rumah Indonesia (66 atlet).