“Kami merasa tampil kurang baik, terutama saya yang banyak error. Karena melawan teman sendiri, jadi kami sudah sama-sama tahu permainan masing-masing. Alfian/Masita bermain lebih safe, mereka juga pasangan baru, jadi mainnya nothing to lose,” ujar Edi.
Di game pertama, Alfian/Masita bermain cerdik dengan memanfaatkan kesempatan untuk menyerang pertahanan Edi/Gloria. Keduanya terus unggul dari awal permainan dengan skor 6-1 hingga 12-6 dan akhirnya berhasil merebut game pertama.
Edi/Gloria tak mau kalah begitu saja. Mereka pun mengubah taktik dengan lebih banyak menurunkan bola serta bermain dengan tempo yang lebih cepat. Alfian/Masita sempat kesulitan menghadapi hal ini, mereka pun mesti merelakan game kedua.
Seperti sudah diperkirakan, game ketiga berlangsung ramai. Perbedaan angka pun tak pernah terpaut jauh. Kedua pasangan tampak saling adu drive dan tak mau mengangkat bola demi menutup kesempatan lawan untuk menyerang. Pada saat-saat kritis, Edi/Gloria banyak melakukan kesalahan sendiri, seperti gagal menyeberangkan bola dari net.
“Kami bisa menikmati permainan, jadi mainnya maksimal. Hari ini kami banyak menyerang, dari situ kami banyak dapat poin. Sementara itu, servis Edi hari ini kurang bagus,” ungkap Alfian.
“Kami cepat menurunkan bola, ini menjadi kunci utama kemenangan kami hari ini. walaupun baru beberapa kali latihan bareng, tapi kami di tim ganda campuran sering latihan bersama dan tukar-tukar pasangan, jadi sudah biasa,” tambah Masita.
Alfian/Masita mengaku baru beberapa kali latihan jelang turnamen ini. Alfian yang sebelumnya berpasangan dengan Anissa Saufika, baru saja kembali ke Jakarta setelah mengikuti turnamen Macau Open Grand Prix Gold 2015.
sumber : badmintonindonesia.org