Sebagai pemain senior, peraih medali perunggu SEA Games Hanoi 2021 itu bermain lebih menekan sehingga Ester kesulitan menyerang. Alhasil, Jorji mampu menang dua gim langsung di pertandingan ini dalam tempo 34 menit. "Pada pertandingan hari ini saya cukup senang mengingat dari segi pola dan permainan yang ditampilkan cukup nyaman. Saya bisa mengontrol pertandingan," ujarnya melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Saya menilai pada laga ini Ester yang merupakan pemain muda bermain kurang lepas. Menghadapi lawan yang lebih senior, Ester tertekan dan bermain di bawah kendali permainan saya," juara BWF World Junior Championships 2017 ini, menambahkan.
Dengan kemenangan ini, di perempat final Gregoria akan menghadapi wakil Jepang, Nozomi Okuhara. Pada laga sebelumnya wakil negeri matahari terbit itu sukses mengalahkan tunggal putri Taiwan, Lin Hsiang Ti dengan skor 21-10, 21-9.
Menghadapi partai di babak delapan besar, juara Kumamoto Masters Japan 2023 itu berharap bisa melangkah lebih jauh. Maklum, tercatat terakhir Jorji ke perempat final pada tahun ini di Malaysia Open 2024.
Saat itu langkah Jorji harus terhenti di delapan besar turnamen BWF Super 1000 seusai menyerah dari wakil China, Chen Yu Fei dengan skor 13-21, 17-21. "Saya memiliki harapan setinggi mungkin pada turnamen ini melangkah dengan jauh. Pastinya saya selalu punya mimpi untuk bisa melangkah jauh setelah sebelumnya melakukannya di Malaysia Open 2024 lalu," ungkap juara Spain Masters 2023.
Sementara bagi Ester, kekalahan dari Gregoria membuat tunggal putri kelahiran 26 Agustus 2005 itu mendapat banyak pelajaran berharga. Adik kandung dari Chico Aura Dwi Wardoyo itu harus mempersiapkan diri dengan maksimal lagi saat tampil di turnamen BWF World Tour Super 500 untuk bisa meraih hasil maksimal.
"Saya menghadapi Gregoria Mariska Tunjung yang memiliki banyak pengalaman. Saya tegang di gim pertama sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri. Menghadapi pemain yang lebih berpengalaman seharusnya saya bisa bermain apik saat bertahan," demikian Ester.