Dalam laga yang digelar di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (25/10), tunggal putra kelahiran 24 Agustus 2002 itu mengaku bermain lebih lepas menghadapi Krishna yang lebih berpengalaman. Strategi tersebut berjalan dengan baik sehingga runner-up German Junior 2020 itu bisa menang dua gim langsung dalam tempo 38 menit.
"Saya bermain lebih lepas pada pertandingan ini. Saya mencoba mengatur tempo permainan dengan bermain lebih sabar saat menyerang. Strategi tersebut berbuah manis untuk kemenangan saya hari ini," ungkap Alvi melalui siaran pers Humas PP PBSI.
Kemenangan ini membawa tunggal putra berperingkat 232 dunia itu bertemu wakil Korea Selatan, Cho Geonyeop, yang pada pertandingan sebelumnya mengalahkan wakil Thailand, Kokarit Laotrakul, dengan skor 21-14, 21-18.
Adapun Tommy melaju seusai mengatasi tunggal putra Malaysia, Shahyar Shaqeem, dengan skor 19-21, 21-16, 21-15. Tunggal putra kelahiran 31 Mei 1988 itu terlambat panas sehingga sempat tertinggal di gim pertama.
Beruntung pada gim kedua dan penutup, kepercayaan diri runner-up Korea Open 2018 itu kembali sehingga bisa mengembalikan kedudukan dan menang dalam tempo 58 menit. "Saya mencoba bermain bertahan terlebih dahulu. Saat lawan menyerang saya mencoba mengembalikan setiap serangan untuk bisa meraih poin demi poin di laga ini," demikian Tommy.