Lewat pertarungan yang berlangsung selama 65 menit itu, Anthony harus lebih dulu tertinggal di game pertama lantaran belum bisa menemukan permainannya. Upaya Anthony yang memperlihatkan permainan menyerang, rupanya masih belum berhasil menahan laju Sitthikom, hingga akhirnya harus kehilangan game pertama.
“Di game pertama, feeling pergerakan dan pukulan saya nggak bisa langsung dapet. Saya sudah main menyerang seperti tipe main saya, tapi nggak bisa in juga,” ungkap Anthony Sinisuka Ginting.
Memasuki game kedua, Anthony langsung bermain dengan tempo yang lebih cepat. Kondisi stamina Sitthikom yang mulai menurun, membuat pukulan-pukulannya tidak setajam dan seakurat seperti pada game pertama. Hal serupa juga terjadi di game penentu, penampilan Sitthikom semakin menurun dan Anthony pun akhirnya mampu memetik kemenangan mudah.
“Waktu di game kedua, stamina lawan sudah tidak seperti di game pertama yang masih fit. Dia banyak melakukan kesalahan sendiri, artinya stamina dia menurun, saya makin mempercepat tempo permainan,” katanya.
Di babak perempat final Japan Open 2019 BWF world Tour Super 750, besok (26/7), Anthony akan berhadapan dengan tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota. Tentunya ini akan menjadi pertemuan ke-12 bagi Anthony dan Momota. Tunggal putra andalan tuan rumah itu berhasil memetik kemenangan atas Anthony di empat pertemuan terakhir.
"Saya tidak berpikir akan ketemu Kento dari awal, karena lawan saya di babak pertama dan kedua juga tidak mudah. Jadi fokusnya ke pertandingan hari itu saja, bukan ke pertandingan besok-besoknya. Sama saja, kalau ketemu Kento juga sama-sama tidak mudah dikalahkan," tutupnya.