Kecewa Berat, Pemain Indonesia Minta BWF Bertanggungjawab

Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. (Copyright: Badmintonphoto | Courtesy of BWF)
Internasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Seluruh pemain Indonesia menyuarakan kekecewaannya menyusul keputusan pemerintah Inggris, panitia pelaksana dan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) yang menarik mundur skuat Merah Putih dari kejuaraan All England 2021 BWF World Tour Super 1000 pada Rabu (17/3) waktu setempat. Alasannya karena tim bulutangkis Indonesia diduga satu pesawat dengan salah satu penumpang yang terpapar virus korona dalam penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu.

Padahal pada babak pertama All England 2021 BWF World Tour Super 1000, tiga wakil Indonesia yakni ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan serta tunggal putra Jonatan Christie sudah memetik kemenangan dan mengantongi tiket ke 16 besar.

Nyaris semua pemain Indonesia meluapkan kekecewaannya dengan mengunggah logo BWF disertai caption ‘@bwfofficial must be responsible!’ dalam akun instagram pribadi mereka. Tak terkecuali pemain ganda putra nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon.

“Malam ini kami terkejut mendengar berita bahwa kami (pemain & ofisial Indonesia) harus ditarik mundur dari All England karena ada penumpang anonim yang dinyatakan positif karena covid-19 dan berada dalam satu penerbangan yang sama dengan kami. Harus diperhatikan bahwa BWF telah gagal dalam mengatur masalah ini. Sebelum penerbangan, semua tim Indonesia telah dinyatakan negatif dan kami juga diuji ulang pada saat kami tiba di hotel,” tulis Marcus dalam akun instagram pribadinya, @marcusfernaldig.

“Beberapa dari kalian mungkin mengetahui bahwa pertandingan hari ini sempat ditunda sebelum tujuh kasus positif yang mereka temukan di anggota tim lain (negara lain). Setelah mereka di tes ulang dan hasilnya semua negatif. Jadi mengapa kami tidak juga memiliki keadilan yang sama di sini? Dan jika ada aturan ketat untuk memasuki wilayah Inggris karena Covid, BWF seharusnya sudah mendaftarkan sistem bubble yang menjamin keamanan kami. Pemain harus menjalani karantina sebelum acara. Agar adil, orang yang telah diuji positif harus menjalani tes lain karena benar-benar kami tidak percaya lagi pada tes covid yang mereka jalankan. Karena seperti yang kalian semua ketahui semua, ada tujuh kasus positif Bisa berubah menjadi tujuh kasus negatif hanya dalam satu hari,” tulisnya lagi penuh kekecewaan.

Yang menarik, selain tim Indonesia, ada satu pemain asal Turki, Neslihan Yigit dan pelatihnya dalam penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada Sabtu (13/3) lalu itu. Tapi, Yigit tidak ditarik mundur dari All England 2021 BWF World Tour Super 1000 dan tetap lolos ke babak 16 besar.

“Semua pemain Indonesia tidak akan dapat bertanding saat ini atau selanjutnya. Dan oleh karena itu (keikutsertaan Indonesia) telah ditarik dari YONEX All England Open 2021. Sementara kami menyesali konsekuensi yang tidak menguntungkan ini, BWF dan Federasi Bulutangkis Inggris akan terus mengikuti semua protokol yang disyaratkan Pemerintah Inggris dan otoritas kesehatan setempat untuk memastikan keselamatan semua peserta. Semua hasil hingga saat ini akan tetap berlaku dan undian akan tetap tidak berubah. Semua lawan yang dijadwalkan di babak berikutnya akan diberikan walkover,” tulis pernyataan resmi BWF dalam siaran pers-nya.