Jonatan sangat mampu menguasai jalannya permainan di game pertama. Namun, dia cukup banyak membuat kesalahan sendiri di game kedua. Jonatan sempat tertinggal 9-10 dari pemain Belanda kelahiran Suriah itu meski pada akhirnya berhasil menutup interval game kedua dengan skor 11-10. Setelah jeda interval, Jonatan langsung tancap gas. Dia unggul 19-11 hingga akhirnya mengunci kemenangan dengan skor 21-14.
“Ini pertemuan pertama saya dan Aram (Mahmoud). Aram bermain sangat baik. Di game pertama saya ingin bertahan dulu, tapi di set kedua saya ingin menyerang. Karena ini adalah pertama kalinya saya di turnamen (Olimpiade) ini, saya ingin mencoba apa saja,” ungkap Jonatan Christie.
Kemenangan Jonatan hari ini justru menjadi pelajaran dan pengalaman yang sangat berharga untuk Mahmoud. Sebab, Mahmoud tercatat sebagai pebulutangkis ‘pengungsi’ pertama yang berlaga di ajang Olimpiade.
“Pertandingan pertama saya agak gugup. Saya tidak bisa mengeluarkan permainan saya sendiri, terutama karena saya menghadapi lawan yang sangat bagus (Jonatan). Tapi di game kedua saya bisa bermain sedikit lebih nyaman,” ungkap Aram Mahmoud kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
“Jadi saya berkata pada diri sendiri kalau saya harus bermain sekarang, karena saya tidak akan rugi apa-apa. Jadi saya sangat senang bisa cukup bersaing di awal game kedua. Tapi levelnya, tekanan dari lawan, jauh lebih tinggi. Dia tahu bagaimana permainan itu bekerja,” sambungnya menambahkan.
Sementara bagi Jonatan, kemenangan perdana ini tentu membuat peluang dia untuk bisa lolos ke babak 16 besar semakin lebar. Selanjutnya, tunggal putra Indonesia nomor tujuh dunia itu akan berhadapan dengan wakil Singapura, Loh Kean Yew. Itu akan menjadi pertemuan keempat buat Jonatan dan Yew. Sejauh ini, Jonatan tercatat belum pernah kalah dari Yew.