Laman Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) melaporkan, umumnya, pascapertandingan, sejumlah pemain meladeni permintaan tanda tangan atau berpose foto bersama para penggemar, sebelum melangkahkan kaki ke Mixed Zone (area wawancara) untuk sesi tanya-jawab antara atlet dan para wartawan.
Nah, rupanya rangkaian peristiwa di balik layar tersebut menarik minat Shida, sekaligus menjajal "dunia jurnalistik". Shida pun meminta ijin kepada tim humas BWF agar dapat melakukan wawancara saat berlangsungnya ajang kompetisi olahraga pukul bulu itu.
Pada Jumat (13/1), tunggal putri nomor satu dunia Yamaguchi, baru saja merampungkan pertandingan dengan kemenangan atas Mia Blichfeldt dari Denmark. Shida, yang berada di balik salah satu pintu dekat mixed zone, tampak telah mengenakan jaket khusus bagi para pekerja BWF, dan tengah mendapatkan arahan singkat dari tim BWF dalam mempersiapkan pertanyaan serta tata cara bekerja jurnalis.
Ketika Yamaguchi tiba di Mixed Zone, Shida si penyamar reporter BWF berdiri di samping kamera dan langsung mengajukan sejumlah pertanyaan dalam bahasa Jepang kepada rekannya itu. "Shida mengaku sangat gugup tapi juga terlihat bersemangat dan antusias saat mengenakan jaket BWF," tulis BWF.
Sementara, Shida menyatakan, "Pengalaman tersebut sangat mengesankan. Saya ingin melihat secara langsung jika pemain top mau menjawab pertanyaan-pertanyaan saya, dan ini adalah pengalaman langka. Ternyata, saya merasa lebih gugup di balik ketimbang di hadapa kamera."
"Sangat menarik cara media bekerja. Memang, saya bukan reporter tapi saya berusaha untuk menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dengan baik," Shida, menambahkan.
Di pengujung sesi wawancara yang dimuat di akun YouTube BWF tersebut, juara Malaysia Open 2023 itu memberikan ponten 70 poin atas hasil kerja Shida. "Cara kerjanya baik, tapi perlu lebih banyak latihan," tanggap Yamaguchi, seraya berkelakar.
Setelah mendapatkan pengalaman mengesankan, ditambah dengan pengakuan dari rekan satu negaranya, Shida berjanji akan kembali ke dunia jurnalistik di masa mendatang.