Ganda campuran asal Indonesia rangking 15 dunia ini harus mengakui keunggulan Zheng/Huang pada pertemuan perdananya itu. Bukan cuma itu, Tontowi/Winny juga mengakui bila mereka tidak bisa mempertahankan fokus hingga akhir pertandingan, khususnya pada game kedua.
“Kalau menurut saya kendalanya tadi di fokusnya. Selain lawannya memang bagus, tapi karena kurang fokus, kita jadi gampang diakalin sama lawan. Pertandingan hari ini jadi pelajaran buat kita. Karena kita juga kan belum pernah ketemu sama mereka sebelumnya. Kita harus pinter juga cari poin, nggak boleh monoton seperti itu terus,” kata Tontowi Ahmad usai pertandingan.
Tontowi/Winny sebetulnya sudah tampil cukup baik pada game pertama. Mereka mampu mengimbangi permainan Zheng/Huang, bahkan sempat memimpin perolehan poin dengan skor 17-14. Namun setelah itu, Tontowi/Winny harus kehilangan lima angka berturut-turut dan keadaan berbalik menjadi 17-19. Tontowi/Winny kemudian berhasil menyamakan kedudukan menjadi 19-19. Tapi akhirnya, Zheng/Huang mampu merebut dua poin setelahnya, untuk membukukan kemenangan.
“Sebenarnya di game pertama kita sudah bisa nahan dengan pola kita. Tapi balik lagi kalau diakalin gampang, nggak fokus dan nggak konsisten, jadinya ya ketinggalan lagi. Sama kita harus lebih licik untuk cari poin. Tadi mereka bisa ngakalin dari servis. Dari poin 5-5 kita jadi ketinggalan 5-12, cuma dari servis saja. Pola pikir itu harus dibalik lagi, harusnya kalau mereka bisa, kita juga bisa. Sampai saat ini kita belum ada yang kaya gitunya, pola kita masih polos gitu-gitu saja,” jelasnya.
Pada pertarungan di game kedua, Tontowi/Winny tidak bisa banyak bicara di lapangan. Setelah unggul 2-0 dan imbang 5-5, Tontowi/Winny tertinggal jauh 5-12 hingga akhirnya kalah 11-21. Dengan hasil ini, makan Tontowi/Winny pun harus mengakhiri perjuangannya di Korea Open 2019 BWF World Tour Super 500 ini. “Sulit banget sebenarnya enggak, tapi kita kurang tahan di lapangan. Jadi pas main dapet poin, tapi terus bisa hilang,” tutur Winny Oktavina Kandow.