"Hari ini kami belum bisa mendapatkan kemenangan tapi kami sudah mencoba. Lawan bermain bagus, pertahanannya kuat dan serangan baliknya menyusahkan kami," kata Fajar kepada tim Media dan Humas PP PBSI, usai pertandingan.
Sementara, Rian menyatakan keduanya lambat "panas" sementara Kang/Seo sudah menemukan pola permainan yang tepat sejak awal gim pembuka. Oleh karenanya, lanjut Rian, Kang/Seo dengan mudah mengontrol laga pada babak awal turnamen level BWF World Tour Super 500 tersebut.
Lebih lanjut Rian mengungkapkan, keduanya mampu menyamakan kedudukan jelang pengujung gim kedua setelah sempat mengalami ketertinggalan angka pada 16-19. Namun, sebuah kesalahan besar dilakukan oleh Rian, yang justru mendongkrak rasa percaya diri Kang/Seo. "Saya mengambil spekulasi dengan flick service, tapi malah kurang siap pas defense-nya. Itu mengembalikan kepercayaan diri lawan," tutur Rian.
"Pasti kecewa dengan hasil ini apalagi sudah masuk Race to Olympic. Tapi kami tetap mau berusaha dengan baik. Turnamen masih banyak dan kami mau lebih menikmati setiap pertandingan," Rian, menambahkan.
Fajar juga mengungkapkan jika keduanya tidak sempat menjajal lapangan sebelum pertandingan, lantaran baru tiba dari China seusai mengikuti Piala Sudirman 2023. Namun, Fajar menilai bahwa kekalahan mereka bukan lantaran kesempatan latihan setibanya di negeri jiran tersebut. Beban selaku juara bertahan pun, menurutnya, tidak bisa dijadikan alasan. "Tadi kami memang lambat beradaptasi dengan semuanya. Di gim pertama pergerakan kami kurang eksplosif, di gim kedua coba lebih membuat enak tapi masih kurang terkontrol," katanya.
"Setelah ini kami mau recovery dulu karena turnamen bakal padat. Lalu menyiapkan segala sesuatunya dari fisik, mental, dan fokus, untuk lebih baik lagi," demikian Rian.