“Melawan pemain Jepang selalu ketat, jadi kita memang harus benar-benar dalam kondisi terbaik. Dengan lawan kemarin (Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi) kurang lebih sama. Mereka kuat, tidak mudah begitu saja untuk dilawan,” kata Greysia Polii.
Dengan hasil ini, rekor pertemuan kedua pasangan mencatat Greysia/Apriyani tertinggal 2-5 dari Yuki/Sayaka. Dari lima pertemuan ke belakang, pasangan ganda putri Indonesia peringkat empat dunia ini harus menelan kekalahan secara beruntun.
Sementara itu, sebelumnya di babak semifinal Malaysia Masters 2019 BWF World Tour Super 500, Greysia/Apriyani juga harus berhadapan dengan wakil Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi. Greysia/Apriyani menang 20-22, 21-13 dan 21-19 dari pasangan unggulan dua tersebut. Kemenangan ini menjadi salah satu hal yang ditunggu Greysia/Apriyani. Sebab dalam tiga pertemuan terakhir melawan Misaki/Ayaka, Greysia/Apriyani selalu berakhir dengan kekalahan.
“Kunci hari ini, mereka lebih kuat dari kita. Kedepannya hal tersebut harus kita perbaiki lagi. Konsistensi tenaga harus lebih diperhatikan lagi,” ungkapnya.
Terhenti sebagai finalis, Greysia/Apriyani pun lantas mengevaluasi penampilan mereka sepanjang kejuaraan Malaysia Masters 2019 BWF World Tour Super 500. Menurut mereka, faktor konsistensi tenaga dan stamina menjadi konsen Greysia/Apriyani kali ini.
“Yang harus ditingkatkan adalah tenaga kita. Jadi seumpama kita rubber, tenaga kita bisa konsisten. Bukan hanya pikiran aja yang konsisten. Karena lawan makin lama main bukan makin menurun, tapi makin kuat untuk naikin bola lagi, kasih lob lagi,” tutur Apriyani Rahayu.
Setelah ini, Greysia/Apriyani akan kembali ambil bagian dalam kejuaraan Daihatsu Indonesia Masters 2019 BWF World Tour Super 500 yang akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, 22 hingga 27 Januari mendatang.