"Di gim pertama kami terlalu banyak mengangkat bola dan defense juga lagi kurang enak. Di gim berikutnya saya lebih banyak komunikasi dengan Nita harus main seperti apa," komentar Adnan, melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Saya sendiri mainnya lebih banyak menurunkan bola saja, agar lawan tidak banyak melakukan serangan," tambah atlet asal klub Jaya Raya Jakarta itu.
Secara umum Adnan berpendapat, permainan mereka pada laga perdana ini terbilang stabil. Begitu pun Mikkelsen/Søby, yang menurutnya, juga memberikan performa terbaiknya di laga dua gim tersebut. "Mereka punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yang membedakan hari ini dan minggu lalu, hanya di shuttlecock-nya saja. Kalau minggu lalu (lajunya) kencang dan di sini normal," jelasnya.
Bagi Adnan/Nita, yang kini menempati peringkat 72 dunia, Orléans Masters 2023 adalah turnamen kedua mereka dalam lawatan tur Eropa. Sepekan lalu, Adnan/Nita mengawali Spain Masters 2023 dari babak kualifikasi tanpa bertanding alias walkover, kemudian mencapai babak 16 besar. Di Orléans, keduanya ingin melampaui pencapaian sebelumnya di Madrid. "Harapannya, pastinya bisa naik podium tertinggi. Tapi maksimalkan saja dulu, step by step," demikian Adnan.
Di babak 16 besar, Kamis (6/4), Adnan/Nita bertemu Adam Hall/Julie Macpherson dari Skotlandia.