Penampilan apik serta serangan-serangan solid yang diperlihatkan Gao, menjadi faktor utama kekalahan Fitriani. Tunggal putri besutan PB Exist Jakarta ini cukup kewalahan meladeni skema permainan lawan. “Serangannya tajam, smashnya juga lumayan keras, ini yang cukup merepotkan saya dalam pertandingan kali ini,” kata Fitriani.
Minarti Timur yang pada pertandingan itu mendampingi Fitriani, tak henti-hentinya memberikan instruksi agar terus fokus pada pertandingan dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikan serangan lawan yang memiliki penempatan baik serta menyulitkan.
“Saat bertanding tadi, pelatih terus mengingatkan saya untuk fokus, pergerakan kaki dipercepat dan usahakan ambil pengembalian lawan yang menyulitkan serta jangan banyak melakukan kesalahan sendiri. Memang disayangkan bahwa saya bisa bermain lebih safe pada poin-poin terakhir,” ungkap pebulutangkis kelahiran Garut ini.
Sementara itu, jika Fitriani harus terhenti di babak delapan besar, pasangan ganda putri Indonesia, Rizki Amelia Pradipta/Ni Ketut Mahadewi Istarani justru tampil memukau lewat kemenangan dramatis 22-20 dan 21-19 atas pasangan Tiongkok, Li Wenmei/Zheng Yu. Grafik penampilan Rizki/Ni Ketut perlahan kian meningkat sejak dipasangkan pada Oktober lalu.
Dengan kemenangan ini, Rizki/Ni Ketut memastikan satu tempat di semifinal SaarLorLux 2018 BWF Tour Super 100. Pada partai empat besar yang akan berlangsung Sabtu (3/11), Rizki/Ni Ketut akan berhadapan dengan wakil tuan rumah, Linda Efler/Isabel Herttrich.