"Senang bisa menciptakan 'all-Indonesian final'. Tapi besok, kita bakal bersaing lebih ketat. Lawan teman sendiri dan sudah sama-sama tahu pola permainan masing-masing," kata Pramudya, melalui siaran pers Humas PP PBSI, Sabtu (21/5).
"Mungkin, akan sama kuat," atlet asal klub PB Djarum Kudus itu, menambahkan.
Sementara, Yeremia mengakui, ada tekanan dan beban sepanjang berlaga di pesta olahraga Asia Tenggara ini. "Ini pertama kali ikut SEA Games dan tanding di semifinal. Ada tekanan dan tegang yang lumayan. Jadi mainnya ragu-ragu dan banyak mati sendiri," tuturnya.
Dengan pencapaian final sesama ganda putra Indonesia pada nomor perorangan, pelatih ganda putra Aryono Miranat mengucap syukur. Para pasangan pelapis pelatnas didikannya berhasil merajai sektor ganda pada pesta olahraga Asia Tenggara ini.
"Puji Tuhan, ganda putra bisa masuk target. Menyumbang medali emas dan 'all Indonesian final'. Sudah sesuai prediksi karena unggulan pertama dan kedua," kata Aryono, seraya menambahkan, "tapi tidak mudah, saya tegang juga. Tapi sekali lagi, puji Tuhan anak-anak bisa mengatasinya."
Dominasi ganda putra dimulai dengan kemenangan Leo/Daniel atas pasangan tuan rumah, Tuan Duc Do/Hong Nam Pham, dengan skor 22-20, 21-16. Tak lama usai kemenangan Leo/Daniel, Pram/Yere juga menyusul ke partai puncak. Juara Asia 2021 itu menang rubber game 15-21, 21-17, 21-19 atas Hee Yong Kai Terry/Loh Kean Hean asal Singapura.
Partai puncak antara Pram/Yere dan Leo/Daniel masuk pada urutan keempat dari susunan pertandingan final di Lapangan 1 Bac Giang Gymnasium. Laga pertama dimulai pada pukul 12:00 waktu setempat.