Yoo/Chang hanya butuh satu poin lagi untuk menggusur Praveen/Debby yang merupakan unggulan kelima ini saat unggul 20-16. Namun satu demi satu angka diraih Praveen/Debby yang tampil luar biasa tenang di saat yang menegangkan ini. Debby terus berusaha untuk menurunkan bola demi memberi kesempatan untuk Praveen mengeluarkan smash keras andalannya. Yoo/Chang pun terpancing dan mulai panik. Saat bisa menyamakan kedudukan 20-20, raut wajah Praveen/Debby semakin memancarkan keyakinan. Benar saja, dua kali sambaran mereka membuahkan poin kemenangan. Praveen/Debby menang dengan skor akhir 17-21, 21-18, 22-20.
“Kami menganggap kalau belum 21 itu ya belum ada yang menang. Jadi mau ketinggalan 16-20 pun, peluang kami untuk menang tetap terbuka. Saat itu kami harus coba pelan-pelan, ketinggalan 16-20 tidak membuat kami lantas menyerah begitu saja. Kami pun banyak saling komunikasi, enaknya main seperti apa,” tutur Praveen usai pertandingan.
“Di posisi ketinggalan, bagaimana caranya dapat satu poin dulu. Tidak ada yang mustahil, kami masih ada kans buat mengejar mereka,” tambah Debby yang bersama Praveen merupakan juara India Open Grand Prix Gold 2016.
“Mereka dua-duanya pemain ganda putra dan putri, pola mainnya beda dengan ganda campuran. Jadi banyak pengembalian mereka yang membuat kami kaget. Di awal kami banyak mempelajari permainan dan pukulan mereka. Pasangan Korea tidak mudah dimatikan, pertahanan mereka rapat dan mereka kuat juga,” jelas Praveen.
Praveen/Debby menjadi wakil ganda campuran Indonesia kedua yang lolos ke perempat final. Sebelumnya, pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir juga melaju dengan memetik kemenangan atas wakil Korea, Lee Yong Dae/Lee So Hee, 21-17, 21-12.