Di awal pertandingan game pertama, Anthony harus merasakan nyeri pada bagian engkle kanannya akibat terpeleset. “Waktu saya mau ambil bola yang agak jauh, saya terpeleset. Langsung minta semprot sama dokter, tapi tahannya nggak lama. Sakit sih, tapi masih bisa ditahan, saya pikir juga sudah tanggung ke semifinal. Pelatih sempat bilang, kalau sakit jangan dipaksakan, nanti jadi lebih parah,” ujar Anthony Sinisuka Ginting.
Ternyata, rasa sakit di bagian engkel kanannya itu sudah dirasakan Anthony sejak melawan tunggal putra Perancis, Thomas Rouxel di babak pertama Swiss Open 2019 BWF World Tour Super 300. Pada pertandingan kali ini, nyerinya semakin terasa akibat terpeleset di awal pertarungan. Alhasil, Anthony pun tidak mampu mengeluarkan permainan terbaiknya.
“Di game kedua saya merasa ada peluang, saya nggak mau ragu-ragu dan tidak memikirkan sakitnya. Game kedua sudah lumayan enak mainnya, tapi ketinggalannya terlalu jauh,” katanya.
Mengomentari enam kekalahan beruntun atas Shi, Anthony mengaku banyak pukulan-pukulan tunggal putra Tiongkok ini yang tidak cocok dengannya. “Variasi-variasi stroke nya dia, kurang enak ke sayanya. Kalau lawan yang lain kan saya masih bisa rancang serangan. Kalau sama dia, saya kurang dapat kesempatan untuk menyerang, dari sebelum-sebelumnya juga merasa seperti itu. Saya sudah coba berbagai cara untuk mengatasi dia, dari ladeni relinya, dan jaga serangannya, tapi dia memang powernya kuat dan cepat,” jelas Anthony.
Meski harus kehilangan Anthony di sektor tunggal putra, Indonesia masih memiliki berpeluang mengirim wakilnya ke babak final Swiss Open 2019 BWF World Tour Super 300 melalui pasangan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.