Sebelum akhirnya memenangkan pertandingan dan merebut tiket ke babak delapan besar Swiss Open 2019 BWF World Tour Super 300, Wahyu/Ade sempat tertinggal 19-20 di game penentu. Namun Wahyu/Ade mendapat angin segar saat Berry melakukan kesalahan sendiri yang lantas membuat kedudukan menjadi imbang 20-20.
“Waktu ketinggalan itu kita tidak memikirkan menang-kalah, tapi fokus dapat satu poin. Karena kalau dapat satu poin kan bisa setting,” kata Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira setelah pertandingan.
Sementara itu, Ade Yusuf Santoso sudah mengira bila perang saudara ini akan berlangsung sengit. “Kita sudah menyangka akan ramai, ketemu Berry/Hardi memang selalu ramai. Terakhir ketemu kita kalah adu setting. Kali ini motivasi kita lebih, masak sih kalah waktu adu setting terus,” ungkap Ade.
“Memang saatnya lewati ini dulu, ketemu Berry/Hardi sebelumnya juga kalah adu setting, di All England kita kalah dari pasangan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen juga adu setting. Mungkin karena sudah sering begini, jadi kita mikirnya tadi masih bisa, belum game kok, kalau belum salaman kan masih belum selesai,” sambungnya.
Berhasil menembus babak perempat final Swiss Open 2019 BWF World Tour Super 300, Wahyu/Ade akan kembali melakoni laga perang saudara. Kali ini, Wahyu/Ade akan berhadapan dengan peraih medali perak Asian Games 2018, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. “Memang kita maunya sama-sama ketemu wakil Indonesia, supaya Indonesia tetap punya wakil di semifinal,” tandasnya.