Firman akhirnya harus menelan kekalahan dengan skor telak dua game langsung 15-21, 14-21.
Sebelumnya, di Jerman Open Grand Prix Gold 2015, Firman justru berhasil menang atas Ng dengan skor 21-12, 22-20. Firman merasa penampilan Ng kali ini berbeda dengan sebelumnya.
Pada pertandingan yang berlangsung di Nimibutr Stadium, Firman memang terlihat begitu dikendalikan oleh Ng. Serangan-serangan tajam yang menjadi andalan Firman, sebagian besar dapat dikembalikan oleh Ng. Sebaliknya, pertahanan Firman kerap diruntuhkan Ng dengan sabetan-sabetan cepat yang terkadangn membuat Firman mati langkah.
“Kali ini saya kalah kuat dari lawan, dan merasa kalah cepat juga. Ng pergerakannya cepat sekali. Saya mencoba mengimbangi kecepatan dia, tetapi saya terus tertinggal dan sulit untuk mengejar,” kata Firman yang dijumpai usai laga.
“Saya mesti menambah power dan kecepatan saya, karena ini yang paling penting untuk memperbaiki penampilan saya,” tuturnya.
“Firman memang sulit keluar dari tekanan, dia sudah mencoba untuk bangkit, tetapi tidak bisa. Ng betul-betul mengendalikan Firman. Sebagai bahan evaluasi, Firman mesti digenjot lagi latihan fisiknya dan kekuatan tangannya,” kata Deni Danuaji, Asisten Pelatih Tunggal Putra PBSI.