Di Piala Thomas dan Uber kali ini, Indonesia diuntungkan dengan lokasi pertandingan, masih di Asia Tenggara. Suhu dan makanan masih serupa.
Meskipun menu makanan di Thailand tak terlalu berbeda jauh dengan Indonesia, namun PBSI tak ingin membuat resiko dan tetap berjaga-jaga, karena khawatir soal makana berdampak pada kondisi kesehatan tim.
Hal itu disampaikan Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia, Achmad Budiharto, yang pada Rabu kemarin (16/5), seperti di kutip dari detiksport, mengatakan selain membawa ahli nutrisi, PBSI juga menyiapkan bahan makanan untuk menambah selera makan para pebulutangkis.
"Sebetulnya, bertanding di Thailand justru ada untungnya karena kondisinya tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Artinya, tidak terlalu banyak waktu untuk adaptasi karena kondisinya hampir sama. Mereka sudah terbiasa lah bertanding di luar negeri," kata Budiharto.
"Hanya untuk makanan mungkin akan sedikit jadi problem karena di Thailand cenderung pedas tapi kami sudah antisipasi dan membawa nutrisi yang akan menjaga nutrisi yang mereka dapat," ujarnya kemudian.
"Kami juga membawa beberapa bahan makanan. Makanan yang biasa dipakai atlet dan kami juga membentuk tim yang akan mendukung kami selama di sana," dia menambahkan.
Sementara untuk juru masak, Budiharto mengatakan, tidak ada. Sebab, yang berperan penuh nanti ada ahli nutrisi untuk kebutuhan tim.