Melalui duel yang berlangsung selama 23 menit itu, Fadia/Ribka mengaku masih harus melakukan penyesuaian dengan kondisi lapangan. “Di game pertama tadi kita benar-benar masih adaptasi dengan kondisi pertandingan. Shuttlecock-nya gimana, lapangannya gimana dan anginnya gimana. Karena waktu kemarin itu kita nggak punya waktu lama untuk coba lapangan,” kata Ribka Sugiarto kepada Djarumbadminton.com.
“Anginnya kencang banget di sini. Jadi memang harus benar-benar hati-hati dan gimana caranya kita harus bisa menyesuaikan,” lanjutnya menambahkan.
Setelah melakukan penyesuaian, Fadia/Ribka semakin tak terbendung saat melakoni laga di game kedua. Ganda putri binaan PB Djarum Kudus ini mampu menguasai penuh jalannya pertandingan dengan tidak memberikan kesempatan kepada Yap/Yap untuk mengembangkan permainannya.
Fadia/Ribka sempat membuat kejutan dengan lolos ke babak semifinal Chinese Taipei Open 2019 BWF World Tour Super 300, September lalu. Saat itu, ganda putri muda Indonesia ini sukses menyingkirkan unggulan dua turnamen asal Korea, Lee So Hee/Shin Seung Chan dengan skor 21-19, 13-21 dan 21-17.
Di babak dua Yuzu Indonesia Masters 2019 BWF Tour Super 100, Fadia/Ribka akan berhadapan dengan unggulan lima asal Jepang, Natsu Saito/Naru Shinoya yang menang 21-16 dan 21-15 atas pasangan Indonesia, Denisa Dwi Syawaliah Budiani/Lanny Tria Mayasari. Ini akan menjadi pertemuan perdana bagi Fadia/Ribka dan Saito/Shinoya.
“Kemenangan dan hasil penyesuaian hari ini kita jadikan modal buat pertandingan selanjutnya supaya bisa main lebih enak lagi. Sekarang kita sudah mulai bisa membaca kondisi di lapangan. Sekarang tinggal jaga kondisinya saja, dan yang penting kita mau coba ngasih permainan terbaik,” tandas Siti Fadia Silva Ramadhanti.