"Memang semuanya proses. Kami, mau dapat medali atau tidak, memang semuanya butuh pembelajaran. Jadi bagaimana kami mengatur di sisi kami saja. Kalau tidak dapat medali ya sudah, sama saja seperti ketika dapat medali pun harus tahu apa saja yang mesti ditingkatkan," kata Apri, seperti dilaporkan Antara, Jumat (10/2) siang.
Dari dua turnamen yang diikuti sepanjang Januari 2023, Malaysia Open 2023 dan Indonesia Masters 2023, ganda putri berperingkat delapan dunia itu belum berhasil membawa satu gelar pun. Keduanya juga batal bermain di India Open 2023, setelah Fadia mengalami cedera di Kuala Lumpur.
Apri/Fadia pun berdiskusi dengan pelatih guna memperbaiki kekurangan mereka. Berdasarkan evaluasi, menurut Apri, kekuatan, pola permainan, hingga kesalahan sendiri, menjadi poin yang perlu menjadi perhatian. "Secara teknis paling kekuatan, terus pola permainan di lapangan bagaimana, sadari kesalahan ada di mana," tuturnya.
"Kami tidak spesifik apa saja kekurangannya, tapi sudah tahu masing-masing apa yang mesti ditingkatkan," Apri, menambahkan.
Berbeda dengan debut setahun lalu, performa Apri/Fadia di lapangan seakan mengejutkan lawan. Namun, kini, penampilan juara Malaysia Open 2022 itu seolah sudah mampu diredam lawan. Namun, Apri punya pendapat lain. "Kalau soal tenaga kami masih powerful, hanya lawan sudah tahu titik lemah kami di mana. Ketika kami baru dipasangkan terus juara, mereka sudah tahu kalau kami bagusnya di power. Tipe kami memang begitu," ungkap Apri.
Untuk menyiasati "kebocoran" tersebut, Apri dan Fadia terus berbenah dalam segi pola permainan yang lebih variatif. Tujuannya, agar lawan tak bisa dengan mudah membaca strategi di lapangan. "Tapi memang butuh lebih variatif dan konsisten, semua butuh proses dan ya sudah kami menjalani saja," demikian Apri.