"Target Apri/Fadia secepat mungkin masuk top elite dunia, yaitu ranking delapan besar. Di bawah itu bagi saya masuk grade kedua," ujarnya, seperti dilaporkan Antara.
"Sekarang saya harus memperbanyak jumlah turnamen untuk pemain-pemain saya. Tapi selain memperbanyak turnamen juga harus mengejar prestasi karena turnamen banyak tanpa prestasi untuk apa?" Eng Hian, menambahkan.
Ganda putri Indonesia, saat ini, ada tiga pasang yang disiapkan untuk bisa lolos kualifikasi dan turun dalam turnamen level Super 500 hingga Super 1000. Selain Apriyani/Fadia yang kini menduduki peringkat 210 dunia, ada pula Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Chaya Pratiwi (84) dan Febby Valencia Dwijayanti Gani/Ribka Sugiarto (297).
"Saya harus memilah atlet mana yang prioritas untuk diikutkan kualifikasi. Saat sekarang hingga 30 April 2023 sebelum mulai kualifikasi, saya akan memberikan persaingan yang rata karena ini bisa dibilang dari nol semua untuk ganda putri. Nanti pada 1 Mei 2023, saya akan memilih ada berapa pasang ganda putri yang berpotensi lolos," jelas pria yang akrab disapa Didi ini.
Di antara yang lain, Apri/Fadia menjadi pasangan ganda putri yang, menurut Eng Hian, sudah masuk standar minimal dan kriteria dalam beberapa hal, seperti cara dan pola bermain serta kondisi fisik. "Kami sudah mempunyai standar untuk ganda putri. Di bawah Apri/Fadia, saya dorong untuk harus mencapai limit itu," demikian Eng Hian.