Gloria Dapat Program Latihan Khusus Dari Richard Mainaky

Gloria Emanuelle Widjaja (Indonesia) saat tampil di kejuaraan Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000.
Gloria Emanuelle Widjaja (Indonesia) saat tampil di kejuaraan Blibli Indonesia Open 2019 BWF World Tour Super 1000.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Menyusul keputusan pengunduran diri tim bulutangkis Indonesia dari ajang Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750 serta pengumuman ditundanya pelaksanaan tiga turnamen seri Asia 2020 ke tahun depan, tentu memengaruhi program latihan yang diberikan para pelatih kepada para atlet di Pelatnas PBSI. Artinya, hingga awal 2021 mendatang, seluruh atlet Pelatnas hanya akan menjalani program latihan tanpa adanya turnamen.

Setiap pelatih tentu memiliki program dan penanganan yang berbeda-beda guna meningkatkan performa anak asuhnya selama tiga bulan ke depan. Salah satunya seperti yang dilakukan Kepala Pelatih Ganda Campuran Indonesia, Richard Mainaky yang memberikan program latihan khusus untuk pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

“Kami dapat program (latihan) khusus individual dari pelatih. Tapi bergantian, kadang aku (yang dapat program khusus, Red), kadang juga Hafiz. Kalau aku pribadi dapat program latihan khusus penguatan di kaki dan tangan,” ujar Gloria Emanuelle Widjaja kepada Djarumbadminton.com.

“Kalau program latihan keseluruhan, sejauh ini nggak ada yang berubah. Mungkin nanti bakal dilihat juga berapa lama jaraknya (ke turnamen, Red). Kalau mau dekat ke pertandingan, biasanya dua bulan sebelumnya sudah mulai maksimal dan digenjot latihannya,” tambahnya menjelaskan.

Tahun depan bakal menjadi musim yang padat bagi bulutangkis dunia. Sebab, akibat pandemi virus korona yang menggemparkan dunia sejak awal 2020, beberapa turnamen akbar seperti Olimpiade Tokyo serta Piala Thomas dan Uber 2020 terpaksa harus diundur hingga 2021 mendatang. Akibatnya, dalam tahun yang sama akan dihelat empat turnamen prestisius. Yakni, Olimpiade, Piala Thomas dan Uber, Piala Sudirman serta Kejuaraan Dunia.

“Ya harus siap semuanya, mulai dari mental, fisik dan pikirannya. Karena itu sudah jadi tanggungjawab kami sebagai atlet,” tuturnya.

Sementara itu, padatnya musim kompetisi 2021 mendatang lantas membuat Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) harus lebih teliti dalam menyiasati pengiriman atletnya di sejumlah kejuaraan. Sejauh ini, PP PBSI dikabarkan sudah menentukan apa saja yang menjadi tujuan utamanya di tahun depan. Penerapan skala prioritas juga berlaku dalam pengiriman pemain ke turnamen.