Greysia: Fokus Utama Saya di Olimpiade

Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia) saat menjuarai Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Januari lalu.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia) saat menjuarai Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500, Januari lalu.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Perhelatan akbar Olimpiade Tokyo 2020 yang akan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus tahun depan bakal menjadi prioritas utama bagi Greysia Polii. Bersama Apriyani Rahayu, Greysia sudah mengantongi tiket ke Olimpiade dan menjadi satu-satunya wakil Indonesia dari sektor ganda putri. Sejauh ini, dalam klasemen kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, Greysia/Apriyani berada di peringkat ketujuh dengan raihan 67.805 poin.

“Saya rindu bertanding dan bertemu keluarga. Selain itu, fokus utama saya di Olimpiade. Saya hanya berpikir soal itu,” ujar Greysia Polii dikutip dari Kompas.com.

Sepulangnya dari ajang All England 2020 BWF World Tour Super 1000, Maret lalu, baik Greysia/Apriyani maupun seluruh pebulutangkis dunia lainnya masih belum kembali berkompetisi karena putusan penangguhan turnamen akibat pandemi. Namun Greysia/Apriyani tetap berada di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI dan menjalani latihan.

Dalam dua pekan terakhir, Greysia mengatakan bila Pelatnas PBSI sudah mulai menjalani sesi latihan dengan intensitas yang lebih tinggi dari sebelumnya saat masa karantina mandiri. “Program latihan sudah berubah. Kami menjalani program maintenance selama dua bulan. Sekarang, selama dua minggu terakhir para pemain mulai berlatih keras untuk kembali ke level maksimal,” katanya.

Meski prioritasnya ‘mengiblat’ ke Olimpiade Tokyo 2020, namun Greysia tak menampik jika dirinya memiliki sejumlah rencana dan pemikiran lain, terutama selepas Olimpiade tahun depan.

“Di sisi lain saya juga mulai berpikir soal hal yang harus saya lakukan jika pensiun. Saya sudah memikirkannya sejak beberapa lama. Segala sesuatunya berhubungan dengan waktu, jadi saya menyiapkan diri untuk menikah, berkeluarga, lalu melakukan aktivitas di luar bulutangkis. Mungkin saya akan berbisnis. Saya berpikir apa yang bisa saya lakukan dengan kemampuan saya,” ungkapnya.