“Pada setiap pasangan main pasti ada perbedaan, bukan hanya selisih usia, melainkan juga karakter dan cara komunikasi.. Akan tetapi yang kami lakukan adalah perbedaan itu bisa menyatukan kami,” kata Greysia Polii dikutip Bolasport.com dari BWF.

“Contohnya, ketika kami sedang bertanding. Yang terpenting bukan soal saya lebih tua dan Apri yang lebih muda. Yang paling penting adalah bagaimana kami bisa tampil seimbang dan punya energi yang lebih besar,” sambungnya menambahkan.

Greysia saat ini berusia 32 tahun, sementara Apriyani 22 tahun. Keduanya mulai berduet sejak 2017 lalu. Sebagai ganda putri nomor satu Indonesia, Greysia lantas menilai dirinya dan Apriyani bisa saling melengkapi lewat kelebihan masing-masing.

“Karena perbedaannya cukup jauh, saya yang lebih berpengalaman bisa membagikannya ke Apriyani. Apa yang sudah saya lewati bisa saya berikan ke Apriyani dan kami jalani bersama. Sebaliknya, Apriyani yang lebih muda, punya tenaga, mimpi, kekuatan dan keinginan untuk melakukan lebih. Hal itu yang memotivasi saya untuk tidak lantas berhenti,” ungkapnya.

Tahun ini, Greysia/Apriyani sudah mengantongi dua gelar juara dari ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020 BWF World Tour Super 500 dan Barcelona Spain Masters 2020 BWF World Tour Super 300. Tidak sampai di situ, keduanya juga tercatat sebagai satu-satunya wakil Indonesia dari sektor ganda putri yang memastikan satu tempat di Olimpiade Tokyo 2020 tahun depan.

Sejauh ini, dalam klasemen kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, Greysia/Apriyani berada di peringkat ketujuh dengan raihan 67.805 poin.