Hasil Undian yang Sangat Menentukan Buat Nasib Ganda Putra Indonesia

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Indonesia) mengembalikan shuttlecock. (Foto: PP PBSI)
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (Indonesia) mengembalikan shuttlecock. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah merilis hasil undian Olimpiade Tokyo 2020 untuk lima sektor yang dipertandingan, pekan kemarin (8/7). Berdasarkan hasil undian di sektor ganda putra, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tergabung di Grup A. Sementara Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menghuni Grup D.

Menurut Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, hasil undian menjadi salah satu faktor yang sangat menentukan bagi setiap pemain. Sebab, hasil undian tersebut bisa menjadi tolok ukur atau perkiraan sejauh mana setiap pemain melangkah di sebuah kejuaraan. “Ada faktor keberuntungan juga dari hasil drwaing. Hasil undian itu juga cukup menentukan ya,” kata Herry Iman Pierngadi.

Pada Olimpiade Tokyo 2020 nanti, Kevin/Marcus berstatus unggulan pertama. Sedangkan Hendra/Ahsan adalah unggulan kedua. Di Grup A, The Minions harus berhadapan dengan pasangan Taiwan yang tengah naik daun, Lee Yang/Wang Chi Lin, Ben Lane/Sean Vendy dari Inggris dan pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty.

Herry sangat menyoroti dan mewaspadai performa Lee/Wang yang berhasil menyapu bersih tiga gelar juara pada Seri Asia, Januari lalu di Bangkok Thailand. Saat itu, Lee/Wang sukses menjuarai Yonex Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000, Toyota Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 dan BWF World Tour Finals 2020.

“Pemain dari Taiwan harus dijaga ya. Karena, Januari kemarin mereka luar biasa (di Seri Asia). Juara di tiga turnamen beruntun. Jadi musuhnya itu satu per satu harus kami perhatikan,” ujarnya.

Semantara itu, The Daddies akan berada satu grup dengan ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Choi Solgyu/Seo Seungjae dari Korea dan pasangan Kanda, Jason Anthony Ho-Shue/Nyl Yakura. “Jadi kalau ditanya, mana saja tim-tim yang harus dijaga, saya rasa kita semua 0-0 nih. Karena Kevin/Gideon dan Hendra/Ahsan terakhir main di All England (2021) ya, setelah itu nggak ada pertandingan sama sekali. Jadi kami tidak pernah tau kekuatan sesungguhnya itu seperti apa,” tutur Herry.

“Kalau menurut saya, untuk event sebesar ini (Olimpiade), semuanya juga pasti mempersiapkannya semaksimal mungkin ya. Tapi memang, Olimpiade kali ini lain daripada yang lain, karena ada pandemi dan semuanya pasti sangat menjaga. Jadi musuhnya itu banyak, mulai diri sendiri, lawan dari negara lain dan virus ini tentunya. Dan itu dialami semua tim,” tutup pelatih berjuluk Coach Naga Api itu.