“Ya persiapan sudah jalan, kami latihan sudah kontinu mulai 1 Desember, latihan pagi sore. Tapi ini agak susah karena terakhir pertandingan kan Maret lalu (All England 2020 BWF World Tour Super 1000). Setelah itu tak ada pertandingan lagi, jadi sebenarnya kita sama-sama buta, setiap negara tak tahu peta kekuatannya. Ya sama-sama nol lah,” kata Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi mengutip dari detikSport.com.
“Untuk itu, persiapan kami harus lebih maksimal karena sembilan bulan ini, menurut saya, pasti peta kekuatannya ada perubahan. Tapi seperti apa perubahannya? Saya tak tahu,” lanjutnya menambahkan.
Selepas All England 2020 BWF World Tour Super 1000, pertengahan Maret lalu, Kevin Sanjaya Sukamuljo dkk belum kembali merasakan atmosfer pertandingan. Apalagi, tim bulutangkis Indonesia harus absen dari kejuaraan Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750, pertengahan Oktober lalu. Pelatnas PBSI memang sempat menggelar dua turnamen internal. Yakni Mola TV PBSI Home Tournament dan Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020. Tapi itu saja dirasa kurang cukup. Jadi selama ini, mereka hanya menjalani latihan dan latihan.
Sektor ganda putra Indonesia sendiri akan menurunkan lima pasangan untuk berlaga di dua turnamen Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000. Selain Kevin/Marcus Fernaldi Gideon, ada pasangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Daniel Marthin/Leo Rolly Carnando, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri serta Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Meski tidak memiliki jam pertandingan yang cukup, Herry IP tetap percaya bahwa anak asuhnya itu mampu bersaing secara maksimal dan bisa mencapai hasil terbaik. “Masalah target tetap target. Setelah pertandingan ranking mereka kan masih bagus. Masih di peringkat 1 (Kevin/Marcus), peringkat 2 (Hendra/Ahsan), dan peringkat 6 (Fajar/Rian). Jadi minimal semifinal dan final lah,” tutup pelatih berjuluk Coach Naga Api itu.