Jelang Olimpiade, Persiapan Anthony dan Jonatan Dianggap Sudah Cukup Baik

Kepala pelatih tunggal putra Indoensia, Hendry Saputra (kiri) saat memberikan arahan kepada Anthony Sinisuka Ginting. (Foto: PP PBSI)
Kepala pelatih tunggal putra Indoensia, Hendry Saputra (kiri) saat memberikan arahan kepada Anthony Sinisuka Ginting. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Dua wakil tunggal putra Indonesia yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie terus memaksimalkan persiapan dengan sisa waktu yang kurang dari dua bulan. Sejak beberapa waktu ke belakang, Anthony dan Jonatan terus meningkatkan konsistensi penampilan mereka dalam program latihan yang diberi Kepala Pelatih Tunggal Putra Indonesia, Hendry Saputra.

“Sejak dua bulan lalu hingga hari ini, kami sudah coba fokus untuk peningkatan fisik, stamina, power, strength dan kecepatan. Semua sudah kami jalankan dan akan terus berjalan sampai kira-kira dua minggu sebelum keberangkatan nanti,” kata Hendry Saputra dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Sejauh ini saya lihat hasilnya cukup bagus dan harusnya on target dengan kondisi yang kami mau. Nanti ketika hari berangkat dan tiba di sana juga sudah dalam keadaan baik, hasil latihan juga sudah baik,” sambungnya menambahkan.

Lebih lanjut Hendry menuturkan bahwa dia tidak terlalu banyak melihat kekurangan yang ada pada Anthony dan Jonatan. Jadi, Hendry hanya fokus pada peningkatan teknik dan mental di program latihannya kali ini.

“Sebenarnya kalau kekurangan tidak banyak. Mereka ini sudah berada di level yang sekarang kan sudah lama. Dan saya tahu standar kualitasnya. Hanya ada tingkat yang tidak maksimal, mungkin dari pikiran dan mental dengan kondisi seperti ini akibat jarang bertanding. Jadi kalau saya lihat bagaimana membuat tekniknya bisa lebih safe, lebih konsisten, dan lebih fokus untuk menerapkan pola main yang benar,” jelasnya.

“Kami ingin tingkatkan di teknik dengan cara mainnya, strateginya, pola pikir dan juga mentalnya. Untuk mental saya kira itu yang paling penting karena mereka sudah cukup lama tidak bertanding. Makanya nanti seperti rencana PBSI yang akan menggelar simulasi, itu sebuah harapan supaya kita bisa tahu dimana kondisi keadaan mental mereka,” tandasnya.

Berdasarkan hasil kualifikasi, Anthony lolos ke Olimpiade setelah berhasil menempati peringkat kelima dalam klasemen Race to Tokyo. Sedangkan Jonatan ada di ranking ketujuh dengan raihan 72,940 poin.