Meski menang, Jonatan sempat mendapatkan perlawanan sengit dari peraih medali perunggu World Junior Championships 2019 itu, khususnya pada game pertama. Bahkan Jonatan harus mendapatkan kemenangan di game pertama lewat drama adu setting.
“Di game pertama Ramlie beberapa kali bisa membaca pukulan saya, jadi beberapa kali dia gampang untuk melakukan serangan balik. Tapi di game kedua saya coba untuk bermain lebih menekan. Dan Ramlie kelihatan agak turun staminanya, nggak sama seperti di game pertama,” jelas Jonatan Christie dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV usai bertanding.
Lebih lanjut Jonatan mengatakan bila permainannya sudah lumayan membaik. Ia juga sudah bisa mengapikasikan beberapa teknik pukulan yang telah dilatihnya dalam beberapa bulan terakhir selama masa pandemi.
“Dari kemarin saya fokus latihan untuk banyak (pukulan) stroke. Di turnamen ini, beberapa kali memang belum gampang untuk dicoba, karena walaupun sifatnya turnamen internal tapi atmosfernya seperti pertandingan resmi, jadi situasinya berbeda dengan latihan. Tapi di pertandingan tadi, beberapa kali saya sudah bisa menggunakan stroke yang saya mau, jadi sejauh ini sudah lumayan baik,” ungkapnya.
Sebetulnya Jonatan sudah mengantongi dua kemenangan di fase penyisihan Grup H ini. Selain menang atas Yonatan, Jonatan juga menang dari Muhammad Asqar Harianto, tadi pagi. Namun Asqar memutuskan mundur dari ajang Mola TV PBSI Home Tournament karena mengalami cedera. Maka dari itu, kemenangan Jonatan atas Asqar pun otomatis dibatalkan.
“Tadi saya lihat dia (Asqar) main, dia sudah berusaha. Walaupun kemenangan saya tadi pagi dibatalkan karena dia mundur, nggak memengaruhi pikiran saya di pertandingan tadi,” tandasnya.
Selanjutnya, Jonatan akan berhadapan dengan unggulan kelima, Ihksan Leonardo Imanuel Rumbay di laga penentu penyisihan Grup H, besok (9/7).