Karono dan Christian, Pemain Muda yang Tak Terkalahkan

Karono (tim Rajawali) menyambut pengembalian.
Karono (tim Rajawali) menyambut pengembalian. (Foto: PBSI - Nafielah)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Penampilan tunggal putra Karono serta Christian Adinata di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 cukup mencuri perhatian. Karono yang turun sebagai tunggal kedua tim Rajawali selalu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan menyumbang poin untuk timnya. Bahkan, dia selalu menang dua game langsung atas lawan-lawannya. Pencapaian Karono terasa komplit di turnamen ini. Sebab, selain tak terkalahkan, tunggal putra peringkat 321 dunia itu juga keluar sebagai juara bersama tim Rajawali.

Pertama, Karono menang 21-18 dan 21-17 atas Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay (Garuda). Lalu, dia juga berhasil menumbangkan Firman Abdul Kholik (Harimau) dengan skor 21-14 dan 21-10. Di laga ketiganya, Karono kembali memetik kemenangan straight game 21-16 dan 21-16 atas Gatjra Piliang Fiqihilahi Cupu.

Meski tampil cemerlang dan mengaku sudah tampil maksimal, namun Karono enggan besar kepala. Pebulutangkis binaan PB Jaya Raya Jakarta itu masih ingin meningkatkan kualitasnya selepas turnamen ini. “Kalau menurut saya, permainan saya sudah cukup maksimal. Tapi masih ada juga kesalahan yang perlu saya diperbaiki lagi. Terutama dari fokusnya, apalagi kalau poin 15 ke atas. Fokusnya harus ditingkatkan lagi,” kata Karono.

Sementara itu, catatan serupa juga diperlihatkan Christian Adinata. Tampil sebagai tunggal ketiga di tim Harimau, Christian terbukti tidak terkalahkan. Sayangnya, bersama tim Harimau, dia hanya mampu finis di urutan ketiga setelah menelan dua kekalahan dan satu kemenangan.

Saat berhadapan dengan Yonatan Ramlie (Banteng), Christian membukukan kemenangan 19-21, 21-9 dan 21-18. Di hari kedua, dia juga menang saat bentrok dengan Bobby Setiabudi (Rajawali), dengan skor 21-13, 15-21 dan 21-19. Christian berhasil memetik kemenangan straight game 21-15 dan 21-11 saat berhadapan dengan Syabda Perkasa Belawa (Garuda).

“Yang pasti ada rasa tegang sebelum bertanding. Kalau saya takut, kemungkinan hasilnya bakal kalah. Jadi saya harus berani saja di lapangan. Karena kalau berani, kans untuk menangnya lebih besar. Di turnamen ini saya didampngi sama pelatih utama, jadi saya bisa banyak belajar dan dapat masukan penting suapaya saya bisa lebih baik lagi kedepannya,” tutur Christian.

Di sisi lain, Christian mengaku sangat senang bisa berada satu tim dengan ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Untuk itu, meski tim Harimau harus finis di urutan ketiga, Christian berharap bisa memetik banyak pelajaran dari para seniornya di kejuaraan simulasi ini.

“Rasanya seneng banget bisa satu tim dengan mereka (Kevin/Marcus). Saya juga bisa lihat langsung fighting spiritnya kalau main beregu itu gimana. Ini pelajaran penting dan berharga buat saya untuk ke depannya,” ungkapnya.