Sebelum memastikan kemenangannya, Denisa/Lanny harus lebih dulu kehilangan game pertama dengan kekalahan telak 7-21. “Di game pertama kita telat panas, semuanya masih terasa belum enak, jadi memang kalahnya jauh,” ujar Lanny Tria Mayasari kepada Djarumbadminton.com selepas pertandingan.
Tak mau mengulangi kesalahan yang sama, pasangan unggulan dua ini langsung tampil lebih agresif saat game kedua dimulai. Berlanjut hingga game ketiga, Denisa/Lanny masih terus unggul dalam perolehan angka. Namun di poin-poin akhir game penentu, Denisa/Lanny sempat mendapatkan tekanan dari Aldira/Helena. Beruntung ganda taruna putri jebolan PB Jaya Raya Jakarta ini mampu keluar dari tekanan dan memenangkan pertandingan.
“Di game kedua posisi kita menang angin, jadi ngatur pukulan dan pola mainnya bisa lebih enak. Waktu di game ketiga itu sebetulnya kita sudah unggul jauh, tapi kita tiba-tiba tegang pengen cepat-cepat selesai dan menang, jadi mainnya nafsu menyerang dan banyak mati sendiri. Untungnya kita bisa fokus lagi di akhir-akhir game ketiga,” jelasnya.
Selanjutnya, di babak delapan besar Gubernur Sumatera Selatan Kejuaraan Nasional PBSI 2019, Denisa/Lanny akan berhadapan dengan wakil Provinsi DKI Jakarta, Jesita Putri Miantoro/Putri Larasati yang sudah lebih dulu lolos berkat kemenangan 21-17 dan 21-14 atas pasangan Jawa Barat, Christy Laurence Pungus/Salsabila Prameswara Haryanto.
“Yang pasti besok kita harus lebih fokus lagi jaga poinnya. Nggak boleh banyak buang poin dan jangan banyak mati sendiri. Selain itu, kita juga harus lebih perhatikan lagi pemanasannya,” kata Denisa.
“Kejurnas ini sangat penting buat saya, karena ini tahun terakhir main di taruna. Pengennya bisa juara dan dapat kesempatan ke Pelatnas PBSI,” lanjut Denisa.