Laga eksebisi dibagi ke dalam dua sesi. Pada sesi pertama, Tontowi Ahmad yang merupakan peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 berpasangan dengan peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti dan Ketua Umum Pengprov PBSI Sumatera Selatan, Amrullah. Ketiganya berhadapan dengan trio Liliyana Natsir, Alan Budikusuma dan Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto.
Pertandingan tersebut berlangsung meriah dan sangat menghibur ribuan pasang mata yang memadati GOR Dempo Jakabaring Sport City, Palembang. Bahkan di tengah-tengah permainan berlangsung, para pemain sempat saling berganti pasangan demi menghibur dan memenuhi permintaan para pecinta bulutangkis.
“Kalau saya pribadi sudah tiga kali ke Palembang. Pertama kali sudah lama sekali, nggak ingat kejuaraan apa, yang pasti saya pernah juara di sini. Kembali lagi ke Palembang rasanya luar biasa. Suasananya ramai sekali. Dan saya senang sekali bisa bertemu Cik Butet (Liliyana Natsir) dan bermain dengan Cik Susy (Susy Susanti) dan Koh Alan (Budikusuma). Ada kebanggaan tersendiri main di sini,” ungkap Tontowi Ahmad kepada Djarumbadminton.com.
“Kalau saya sih sekitar tiga atau empat kali ke Palembang. Pastinya senang sekali melihat antusias masyarakat di sini terhadap bulutangkis. Apalagi dari kota ini sudah lahir beberapa pemain dunia seperti Ahsan dan Debby Susanto. Semoga saja, atlet Palembang bisa semakin termotivasi dengan adanya kejuaraan dan pertandingan ini,” sambung Lilyana Natsir menambahkan.
Sementara itu, pada sesi kedua laga eksebisi yang mempertemukan Kevin/Marcus kontra Hendra/Ahsan juga tak kalah meriahnya. Ganda putra Indonesia peringkat satu dan dua dunia itu tampil menghibur para pecinta bulutangkis di Palembang dengan aksi-aksi andalan mereka. Teriakan penggemar dan gemuruh tepuk tangan juga tak henti-hentinya menghujani penampilan The Minions dan The Daddies itu.
“Ternyata ramai juga di sini, antusiasme tinggi sekali, jadi ini sangat bagus buat bulutangkis Indonesia kedepannya. Semoga semakin banyak anak-anak Palembang yang mau main bulutangkis. Nggak nyangka juga sambutan dan antusiasmenya sebesar ini,” tutur Hendra Setiawan usai bertanding.
“Senang lah bisa pulang lagi ke sini. Animonya seperti di Istora. Semoga kedepannya banyak juga atlet yang lahir dari Palembang. Pemerintah daerah juga saya harap bisa memberi perhatian lebih kepada atlet muda di Palembang,” kata Ahsan.