Dalam bincang-bincang dari tersebut, Kevin dan Ahsan mendapatkan pertanyaan tentang bagaimana cara menghadapi Endo/Watanabe. Dengan spontan, Kevin justru melempar pertanyaan tersebut kepada Ahsan. “Mungkin pertanyaan itu lebih bagus (ditujukan) ke Ahsan. Saya kan kalah terus melawan Endo/Watanabe, jadi saya belum menemukan solusinya,” ujar Kevin Sanjaya Sukamuljo lalu tertawa sebagaimana dilansir BolaSport.com.
Bila dibandingkan dengan Kevin/Marcus Fernaldi Gideon, pasangan Hendra Setiawan/Ahsan memang tercatat lebih unggul ketika berhadapan dengan Endo/Watanabe. Dari total delapan kali pertemuan, The Daddies berhasil mencuri enam kemenangan. Sebaliknya, Kevin/Marcus baru berhasil memetik dua kemenangan dari delapan pertemuan dengan Endo/Watanabe.
“Yang jelas kita harus bersabar, tidak bisa berharap lawan akan mati hanya dengan satu atau dua kali pukulan. Berani saling kuat-kuatan mengadu pukulan di lapangan saja. Dari hati juga harus bersabar untuk reli panjang dan siap dari segi fisik maupun stamina,” ungkap Mohammad Ahsan.
Tahun ini, Endo/Watanabe memang menjadi batu sandungan bagi The Minions maupun The Daddies. Buktinya, pada ajang All England 2020 BWF World Tour Super 1000, pertengahan Maret lalu, Endo/Watanabe berhasil menghentikan juara bertahan Hendra/Ahsan dengan kemenangan 21-19 dan 21-18 di babak perempat final.
Lalu di partai final, ganda putra nomor lima dunia itu juga berhasil mengalahkan Kevin/Marcus dalam pertarungan rubber game dengan skor 21-18, 12-21 dan 21-19, sekaligus merebut gelar juara All England 2020 BWF World Tour Super 1000.
“Mainnya memang harus sabar sekali dan siap untuk capek. Kalau bisa jangan kehilangan fokus sedikitpun, harus bisa tahan di lapangan. Kalau hilang fokus, lawan pasti akan cepat dapat poin. Tidak mungkin berharap mereka mati sendiri. Itu jarang sekali terjadi,” tutur Kevin.