“Aku sempat kalah dari Galuh waktu main di beregu. Ya sudah, yang perorangan ini aku nggak mau mikir kalah lagi, harus menang. Lawan Galuh itu perlu banyak-banyak sabar main rally. Kalau nafsu langsung mau matikan lawan dengan satu-dua pukulan, pasti aku kalah,” ungkap Ruzana dalam siaran pers yang diterima Djarumbadminton.com.
Perjuangan Ruzana di Liga PB Djarum 2020 ini boleh dibilang cukup hebat. Sebab, di babak perempat final, pebulutangkis asal Lubuklinggau, Sumatera Selatan itu juga berhasil mengalahkan unggulan ketiga, Aisyah Sativa Fatetani dalam permainan dua game langsung dengan skor 21-11 dan 21-17.
Setelah melalui pertarungan sengit atas Aisha di babak semifinal tadi, Ruzana harus kembali menyiapkan strategi dan energi yang lebih matang untuk partai final besok (13/12). Pasalnya, dia akan berhadapan dengan unggulan pertama yang merupakan penghuni Pelatnas Pratama PBSI, Komang Ayu Cahya Dewi.
Komang sendiri berhasil melangkah ke final setelah memenangi duel kontra Desima Aqmar Syarafina dengan skor tipis 22-20 dan 25-23.
“Aku lihat kak Komang adalah pemain yang ulet dan tangannya juga bagus. Jadi aku harus siap bermain sabar dan jangan fokus ke tangannya, tapi ke bolanya. Walaupun aku kalah usia, itu malah jadi motivasi aku untuk bisa ngalahin dia,” tutup pebulutangkis 15 tahun itu.