Dijelaskan dalam rilis PP PBSI, para peserta Munas 2020 nanti wajib mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Rencananya seluruh peserta dan tim support Musyarawah Nasional PP PBSI akan menjalani PCR (Swab) test satu hari sebelum pelaksanaan. Hal ini dilakukan agar area Munas 2020 tetap steril.
“Bersama ini kami informasikan bahwa Musyarawah Nasional PP PBSI pada tanggal 5-6 November 2020 akan berlangsung tertutup. Keputusan ini diambil setelah melalui rapat komite bersama pihak hotel,” tulis pernyataan resmi PP PBSI dalam siaran pers-nya.
“Sebagai gantinya, tim Humas dan Media PP PBSI akan mengakomodir kebutuhan rekan-rekan media dengan menyediakan Webinar Virtual pada saat pembukaan dan Konferensi Pers usai Musyawarah Nasional PP PBSI selesai,” lanjut pernyataan tersebut.
Salah satu agenda utama Munas PBSI 2020 ini adalah pemilihan Ketua Umum PP PBSI untuk masa bakti empat tahun ke depan. Sejauh ini ada dua nama yang mengisi bursa bakal calon Ketum PP PBSI. Keduanya datang dari kalangan sipil dan pejabat negara. Yaitu Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Banten, Ari Wibowo dan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Agung Firman Sampurna.
Merujuk agenda Tim Penjaringan Pemilihan Ketum PBSI, saat ini sudah memasuki tahap verifikasi atau pemberitahuan kepada kedua bakal calon ketua umum apakah mereka memenuhi syarat atau tidak. Mereka yang memenuhi syarat akan diundang ke Munas untuk menyampaikan visi misi-nya.