Ranking WTF Merosot, Richard Fokuskan Praveen/Melati Jaga Peringkat Kualifikasi Olimpiade

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia) diminta untuk menjaga ranking kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia) diminta untuk menjaga ranking kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Tim bulutangkis Indonesia sedikit menerima dampak kurang mengenakkan lantaran ketidakikutsertaannya di ajang Denmark Open 2020 BWF World Tour Super 750 pertengahan Oktober lalu. Akibatnya, posisi sejumlah pebulutangkis Merah Putih harus merosot dari ranking BWF World Tour Finals (WTF) 2020. Salah satunya ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang mesti terdampar di peringkat 13.

Meski begitu, Kepala Pelatih Ganda Campuran Indonesia, Richard Mainaky tidak terlalu mempersoalkan ranking Praveen/Melati di WTF 2020. Bagi Richard, yang terpenting untuk juara All England 2020 BWF World Tour Super 1000 itu adalah mempertahankan peringkat di kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

“Kalau saya sih intinya lebih fokus ke poin olimpiade. Itu yang saya utamakan. Artinya, bagaimana Praveen/Melati ini tak keluar dari empat besar ranking kualifikasi Olympic,” kata Richard Mainaky mengutip dari Detik Sport.

Berbeda dengan Praveen/Melati, posisi Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja justru cenderung lebih aman di ranking WTF. Hafiz/Faizal ada di peringkat ketujuh WTF 2020. Meski ada sedikit perbedaan dari kedua anak asuhnya, Richard mengaku tidak terlalu mempersoalkan hal tersebut, karena fokusnya adalah ke turnamen yang lebih besar. Yakni Olimpiade.

Namun, posisi Hafiz/Gloria di kualifikasi Olimpiade masih tergolong rawan. Sejauh ini, mereka berada di batas peringkat syarat kelolosan ke Olimpiade, yaitu posisi kedelapan. “Sementara untuk Hafiz/Gloria penting untuk lolos (WTF) karena poin di ajang itu besar untuk menyodok mereka tembus kualifikasi Olimpiade Tokyo,” tegasnya.

“Jadi buat saya kalau Praveen/Melati tak lolos (WTF) sebenarnya tidak terlalu pengaruh. Toh, selama ini saya dengan Roedy (Bambang Roedyanto, Kepala sub bidang Hubungan Internasional PP PBSI) sering kontak dan hitung poin,” sambungnya menjelaskan.