Pada pertarungan yang berlangsung selama 33 menit itu, Fajar/Rian benar-benar mendominasi dan mengendalikan jalannya permainan. Ganda putra ranking enam dunia itu bahkan tak memberikan kesempatan buat The Minions untuk mengembangkan permainannya. Kevin/Marcus bahkan dibuat kesulitan sepanjang pertandingan.
“Untuk saat ini masih sama, kami masih memakai pola yang sama seperti kemarin. Mungkin di pertandingan hari ini kami lebih siap saja fokus dan semuanya,” kata Muhammad Rian Ardianto dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV.
“Kita selalu ingin memberikan yang terbaik setiap kali main. Pokoknya main maksimal saja,” sambung Fajar Alfian menambahkan.
Kekalahan Jonatan Christie dari Chico Aura Dwi Wardoyo di partai pembuka Mola TV PBSI Thomas & Uber Simulation 2020 ternyata tidak memengaruhi fokus dan pikiran Fajar/Rian untuk menyumbangkan poin bagi tim Rajawali.
“Kekalahan Jonatan di pertandingan pertama tadi benar-benar nggak diperkirakan ya. Karena secara peringkat Jonatan lebih diunggulkan. Tapi di lapangan kan nggak ada yang tahu. Dan kita juga nggak mau terlalu memikirkan apa yang terjadi di partai pertama. Pokoknya kita harus fight saja di lapangan, kasih yang terbaik,” beber Fajar.
Sementara itu, Rian Ardianto berharap bisa terus memperbaiki penampilannya di turnamen ini sebelum benar-benar berlaga di ajang Piala Thomas dan Uber 2020 yang akan berlangsung di Aarhus, Denmark pada 3 hingga 11 Oktober mendatang. “Masih banyak yang perlu diperbaiki dari kami. Mungkin bola-bola depan dan ketenangannya harus ditingkatkan lagi,” ujar Rian.