Pada duel kali ini, Fitriani benar-benar mengendalikan jalannya permainan, terutama pada game kedua. Di game pertama, pertarungan Fitriani dan Ruselli cukup alot. Kedua pemain bahkan saling jual beli serangan.
“Dari awal main saya cuma mau masuk ke pola sendiri. Coba kontrol buat main reli, begitu ada kesempatan baru menyerang. Di akhir game pertama saya sempat terpancing ke pola permainan dia (Ruselli), tapi akhirnya bisa balik lagi ke pola main saya sendiri,” jelas Fitriani dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV selepas pertandingan.
Di game kedua, penampilan Fitriani makin cemerlang. Sementara Ruselli semakin tenggelam dalam pola permainan Fitriani. Fitriani langsung tancap gas dengan keunggulan 8-1 dan memimpin 11-4 di jeda interval game kedua. Usai interval, Ruselli bahkan tidak berhasil menambah perolehan angkanya. Sedangkan Fitriani mampu mendulang sepuluh poin beruntun hingga akhirnya menang dengan skor telak, 21-4.
“Di game pertama, dia sempat meladeni pola permainan saya. Tapi di game kedua, mungkin dia sedikit nge-drop, karena dia banyak mati sendiri,” katanya.
Ini menjadi kemenangan pertama buat Fitriani di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020. Sebelumnya (9/9), tunggal putri nomor 33 dunia itu harus menelan kekalahan 15-21 dan 10-21 dari Gregoria Mariska Tunjung (Garuda).
“Evaluasi dari kekalahan kemarin, saya hanya berusaha untuk main lebih lepas saja. Coba untuk lebih tahan fokusnya di lapangan dan main lebih safe,” tandas Fitriani.